Kamis, 31 Juli 2008

MARTHA CHRISTINA TIYAHAHU



Nusa Laut adalah pulau yang paling kecil diantara kelompok pulau-pulau yang disebut Belanda,Uliaser.Letaknya tidak jauh dari Saparua. Sebagaiman kebnayakan pulau-pulau di Maluku, Nusa Laut juga merupakan penghasilan rempah-rempah.Didesa Abudu yang terletak di pulau-pul;au Nusa Laut itulah Martha Christina Tiyahahu Dilahirkan.
Ayahnya adalah Paulus Tihayahahu yang menjadi Kpitan di Desa Abubu.Kapitan adalah semacam sebutan bagi pemimpin dari kelompok bersenjata atau tentara di Maluku masa itu.Nam Tiyahahu sendiri memang mempunyai arti yang ada hubungannya dengan senjata.Tiya berarti tikam dan hahu berarti babi.Jadi,jelas bahwa nama keluarga dari Martha Christina ini menunjukan nama kelurga pemburu.Kelurga pemburu berarti terbiasa hidup dengan senjata.Dalam suasana yang selalu berdampingan dengan senjata itulah Martha Christina dibesarkan.
Karena penghianatan,akhirnya tokoh-tokoh perjuangan Maluku ditangkapi Belanda.Pemimpin-pemimpin rakyat di Saparua dan Nusa Laut satu persatu dibawa kepenjara penjajah.Paulus Tiyahahu dan Martha juga tidak dapat lolos.Bersama para pejuang lain seperti pettimura,Antoni Ribok dan Philip Latumahina di atas kapal perang Eversten.Pemeriksaan itu dilakukan sendiri oleh Laksamana Muda Buyskes.
Paulus Tiyahahu kemudian diturunkan di Nusa Laut.Mrtha minta agar diizinkan ikut.Pada tanggal 17 Nopember 1817,Paulus Tiyahahu dibawa keting gantungan.Sikap Paulus Tiyahahu sangat tenang.Dia sadar bahwa nasibnya sudah sampai.
Martha dijatuhi hukuman pembuangan.Dia dibuang kepulau Jawa bersama 38 pejuang lainnya.Diantaranya terdapat Kapitan Hehanussa,rekan seperjuangan TpAULUS Tiyahahu.Dengan kapal Evesten,mereka dibawa ke Pulau Jawa.Verhull,komandan kapal itu,sangat kagum melihat ketabahan Martha Christina.
Kemarahan yang tidak dapat diledakan,membuat Martha Christina jatuh sakit selama dalam pelayaran ,Verhuul berusaha menyembuhkannya.Dokter-dokter kapal diperintahkan mengobati dan merawat Martha Christina.Tetapi,gadis itu tetap menolak.Dia tidak mau menerima kebaikan yang datangnya dari penjajah.
Akhirnya,kondisinya semakin lemah.Menjelang tanggal 2 Januari tahun 1818,bunga bangsa yang bernama Martha Christina Tiyahahu menghadap Tuhan.Urusannya dengan dunia telah selesai.Jenazahnya dikuburkan dilaut,diantara pulau-pulau Buru,Nusa Ela,Hatala danNusa Laut.Sibunga cengkeh yang gagah perkas itu,tampak enggan berpisah dengan tanah dan laut kelahirannya.Laut kepulauannya yang tercinta,yang digila-gilai penjajah,menjadi pusran Martha Christina Tiyahahu.disanalah dia beristirahat dengan tenang.

Tidak ada komentar: