Kamis, 31 Juli 2008

PANGERAN ANTASASRI



Pangeran Antasari lahir pada tahun 1809.Dia adalah cicit dan merupakan pewaris langsung dari Sultan Banjarmasin.Tetapi,ketika kakenya,Pangeran Amir,Akan mewarisi tahata,terjadi kericuhan.Paman pangeran Amir yang bernama Pangeran Nata sangat serakah.Pangeran Nata mula-mula hanyalah menjadi wali pangeran Amir ketika pangeran Amir masih terlalu muda untuk menjadi sultan.
Namun,ketika Pangeran Amir sudah cukup dewasa,Pangeran Nata tidak mau menyerhkan singgasan.Terjadi perselisihan dan dalam perselisihan itu,Belanda mulai campur tangan.Belanda berpihak pada Pangeran Nata,sekali Panggeran Nata tidak berhak menjadi sultan.Pangeran Amir sakit hati.Dia mengangkat senjata.
Akibatnya,perang saudara tidak terelakan.Belanda memanfaatkan situasi itu.Mereka membantu Pangeran Nata.Pangeran Nata diberi bantuan serdadu dan persenjataan.Karena kekutan sangat tidak seimbang,akhirnya Pangeran Amir kalah. Dia ditangkap dan dibuang ke Pulau Sailan yang sekarang disebut Sri Langka.
Sejak itu,keturunanya termasuk cucunya Pangeran antasari hidup sebagai rakayat biasa.Mereka hidup diluar istana dan jauh dari kemewahan.Dalam suasan prihatin itulah Pangeran Antasari dibesarkan.Sejak kecil,Pangeran Antasari sudah biasa hidup dengan mengencangkan ikat pinggang. Namun dia tahu diri.Dia sadar akan kesulitan orang tuanya.Dia tidak pernah menginginkan yang bukan-bukan.
Senjak kecil,Pangeran Anatsari sangat gemar belajar.Dia mendalami agama islam yang dianutnya.Namun,dia juga tidak mengabaikan pengetahuan dan ilmu-ilmu lainya.Minatnya kepada sejarah juga sangat besar.Dari sejarah dan penggalaman kakeknya,dia mengenal sekali kelicikan Belanda.
Untuk mencegah gempuran balasan Belanda,Pangeran Antasari mempersiapkan benteng-benteng pula.Dari Kutei,datang kiriman senjata dan mesiu.Sementara itu,perang gerilya terus berlangsung guna memecahkan perhatian Belanda.Pangeran Antasari memang berontak cemerlang.Seandainya rencananya baik,bukan tidak mungkin Belanda dapat dikalahkan dan diusir dari Kesultanan Banjar.
Tetapi,manusia boleh saja membuat recana.Pada akhirnya,Tuhan yang menentukan.Pangeran Antasari wafat pada tanggal 11 oktober 1862 didalam benteng Bayan Begok,akibat terkena penyakit cacar yang melanda daerah itu.Sebelum mengahadap tuhan,dia masih sempat meninggalkan pesa-pesan.Pesan-pesannya tetap tegas.Dia meminta anak-anaknya meneruskan perjuangan.perang hanya boleh dihentikan setelah Belanda angkat kaki.Atau jika maut terlebih dahulu datang menjemput.

Tidak ada komentar: